Balinews.id

Menpar Sebut Bali Belum Kelebihan Turis, Cuma Tak Merata

Ilustrasi wisatawan yang berkunjung ke Bali (sumber: Kemenparekraf)

PARIWISATA, Balinews. id – Sebelumnya viral bertia terkait Pulau Bali yang masuk15  daftar tempat wisata tak layak dikunjungi pada 2025. Hal itu dimuat dalam situs perjalanan Fodor.

Dalam artikelnya, Bali dinilai tak layak karena sudah kelebihan turis alias over tourism dan tak dapat menangani permasalahan sampah plastik.

Terkait hal itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana pun memberi tanggapan. Ia mengungkapkan bahwa padatnya wisatawan di sejumlah destinasi favorit di Bali bukan karena jumlah wisatawan yang berlebih, namun karena penyebaran wisatawan yang belum merata.

Kepadatan wisatwan ini menumpuk di Bali bagian selatan, sementara Bali bagian utara maupun bagian barat yang juga memiliki banyak potensi wisata yang masih belum banyak digali untuk wisatawan.

Ia dan pihaknya pun paham permasalahan ini, sehingga terus berupaya mendorong pemerataan wisatawan di Bali.

“Kementerian Pariwisata tidak tinggal diam. Pada September 2024, Kemenparekraf berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait meluncurkan paket wisata 3B yakni Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara yang diharapkan semakin memperkaya pilihan tujuan berwisata wisatawan. Paket wisata yang ditawarkan meliputi seluruh daya tarik yang ada di masing-masing daerah. Mulai dari alam, budaya, produk wisata buatan, desa wisata, dan lainnya,” kata Menpar Widiyanti, Jumat (22/11/24).

Seperti Desa Wisata Les, Lovina, hingga Desa Wisata Pemuteran di Bali Utara. Di Kabupaten Jembrana ada Taman Nasional Bali Barat dengan daya tarik burung jalak Bali. Sementara di Banyuwangi terdapat banyak destinasi seperti Desa Wisata Kemiren, G-Land, Alas Purwo, serta yang tidak kalah menarik adalah Kawah Ijen.

Kemenpar juga telah mengajak komunitas berdiskusi soal pengembangan wisata di Bali Utara dan sejumlah wartawan nasional maupun asing untuk meliput langsung sejumlah destinasi di Kabupaten Buleleng, Bali Utara.

“Dengan berbagai langkah ini, kami optimistis dapat mengurangi ketimpangan wisata dan mengembangkan pariwisata Bali yang lebih berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi masyarakat setempat,” ujarnya.

“Kementerian Pariwisata tidak tinggal diam. Pada September 2024, Kemenparekraf berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait meluncurkan paket wisata 3B yakni Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara yang diharapkan semakin memperkaya pilihan tujuan berwisata wisatawan. Paket wisata yang ditawarkan meliputi seluruh daya tarik yang ada di masing-masing daerah. Mulai dari alam, budaya, produk wisata buatan, desa wisata, dan lainnya,” kata Menpar Widiyanti. (*)