Balinews.id

Kisah Bus Hantu Gaib di Kemenuh Gianyar #kamisteri

Ilustrasi bus gaib (Sumber foto: Pexels)

Balinews.id – Selain kisah patung bayi sakah dan air terjun Tegenungan yang penuh misteri, ternyata jalanan Gianyar juga punya ceritanya tersendiri.

Pernahkah kamu mendengar kisah tentang bus hantu di Gianyar? Konon katanya bus hantu ini selalu bergentayangan saat malam hari.
Keberadaan bus hantu ini pun sudah tersebar luas di kalangan warga Gianyar. Bahkan ada yang mengatakan, ada warga yang naik bus ini saat mau ke pasar.
Menurut cerita warga asal-muasal bus hantu ini bergentayangan akibat kecelakaan yang terjadi di Desa Kemenuh. Di mana lokasinya dari sisi barat, tepatnya di perbatasan Desa Kemenuh dengan Desa Batuan, Gianyar.
Dimana di sana terdapat sebuah Telabah atau sungai bernama telabah Besil. Dilansir dari Correcto.id,
Disebutkan jika pada tahun 1960-an ada satu unit bus yang membawa kurang lebih 40 penumpang warga setempat melintas di kawasan tersebut.
Ketika itu, bus tersebut mengalami kejadian naas. Bus itu terjun ke arah sungai, tak satupun penumpang yang nyawanya selamat. Akibat kejadian itu, area di sekitar tempat kejadian menjadi angker.
Masih dilansir dari Correcto.id, Kelian Dinas dan Adat Banjar Kemenuh Kangin, I Wayan Wijana mengatakan, kejadian kecelakaan tragis tersebut membuat lokasi itu menjadi angker.
Warga percaya, bus dari kecelakaan itu masih bergentayangan setiap malam untuk mencari penumpang. Diceritakan dari mulut ke mulut, ada seorang warga yang naik bus hantu tersebut. Saat itu, warga tersebut hendak pergi ke Pasar Sukawati. Warga itu menumpang bus hantu tersebut.
Kejadian terjadi kira-kira pukul 04.00 Wita, dimana warga tersebut menunggu mikrolet. Kemudian dari arah timur datanglah sebuah bus. Warga mengira itu bus Trans Sarbagita dan ia pun menaikinya. Namun setelah sampai di perbatasan barat desa, warga disuruh turun.
Disuruh turun, warga itu pun hanya menurut. Setelah turun, bis itu langsung hilang. Warga itu pun tersadar bahwa bus itu adalah bus gaib yang diceritakan oleh orang-orang dan langsung merasa ketakutan.
Dari penuturan warga tersebut menurut Wijana Kelian Dinas dan Adat Banjar Kemenuh Kangin, suasana di dalam bus sama seperti bus pada umumnya. Ada yang bercengkrama, tidur, dan anak-anak bermain. Bahkan saat di dalam bus, warga itu pun tidak memiliki firasat buruk.