Balinews.id – Jerawat yang muncul di bokong memang dapat mengganggu, namun, menurut para ahli, kondisi ini berbeda dengan jerawat pada bagian tubuh lainnya seperti wajah dan punggung. Menurut profesor dermatologi dari Emory University School of Medicine, Dr. Jamie MacKelfresh, jerawat di bokong cenderung disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda.
Dr. MacKelfresh menjelaskan bahwa jerawat di bokong sering kali dipicu oleh folikulitis, yang merupakan peradangan pada folikel rambut akibat infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus. Faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah gesekan antara pakaian ketat dan kulit yang berkeringat, yang dapat memicu peradangan tersebut.
Selain folikulitis, ada juga kemungkinan jerawat di bokong disebabkan oleh karbuunkel, yang merupakan infeksi lebih dalam akibat folikulitis yang tidak terkendali. Hal ini dapat mengakibatkan benjolan nyeri berisi nanah di bawah kulit.
Dr. Joshua Zeichner dari Mount Sinai Hospital, New York City, menambahkan bahwa keratosis pilaris juga dapat menjadi penyebab jerawat di bokong. Kondisi ini ditandai dengan benjolan kecil yang tidak gatal dan biasanya tidak berbahaya, disebabkan oleh protein keratin yang menyumbat pembukaan folikel.
Sementara itu, dermatitis kontak juga dapat menjadi salah satu penyebab jerawat di bokong, terutama jika terjadi alergi terhadap bahan kimia tertentu yang ditemukan dalam produk pembersih atau tisu basah.
Meskipun tidak umum, jerawat di bokong dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi beberapa orang. Penting untuk memahami penyebabnya agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Dengan pemahaman ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap kondisi kulit yang mungkin timbul di area sensitif seperti bokong, dan berkonsultasi dengan dokter kulit jika mengalami gejala yang mengganggu. (*)