Balinews.id

Vowst, Pil Terbuat Dari TInja Manusia Resmi Beredar

Ilustrasi Pil (sumber foto: Pexels/Karolina Grabowska)

Balinews.id – Pernah kamu bayangkan untuk mengonsumsi pil yang berbahan dasar dari tinja manusia? Lembaga Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat resmi menyetujui penggunaan pil dari kotoran manusia pada sejak akhir bulan April.

Pil tersebut bernama Vowst, berfungsi untuk mencegah infeksi berulang yang disebabkan oleh bakteri Clodtridioides difficle atau C. diff penyebab diare dan peradangan usus. Biasanya, seseorang yang tengah menjalani terapi atau pengobatan antibiotik kerap mengalami infeksi bakteri tersebut.

Antibiotik diketahui dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam usus dan memberikan kesempatan bagi C. diff untuk berkembang biak. Bakteri dapat bereplikasi dengan cepat dapat mengeluarkan racun dan menyebabkan diare, sakit perut, demam hingga radang usus besar.
Mereka yang sembuh dari infeksi C. diff berpeluang untuk mengalami reinfeksi dalam waktu 2-8 minggu setelah pulih. Risiko terinfeksi kembali ini meningkat setiap kali seseorang terinfeksi C. diff. Ini karena antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakal mengganggu mikrobioma dalam usus, komunitas mikroorganisme di saluran pencernaan bagian bawah. Kondisi inilah yang dicegah pil Vowst.
Vowst mengandung mikrobiota tinja yang sehat. Dengan adanya Vowst, pengobatan bisa dilakukan secara oral, tanpa harus memasukkan cairan ke dalam rektum pasien. Meski sudah diberi izin penggunaan, Vowst ini tak bisa dikonsumsi oleh semua orang. Untuk dapat mengonsumsinya, seseorang harus berusia minimal 18 tahun.

Lantas apa saja kandungan dari Vowst? Pil kotoran manusia ini mengandung sejumlah mikroba yang biasanya ada pada feses. Tak usah khawatir feses yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pil ini pun tak semabarangan, hanya feses yang sehat yang dipilih.

Vowst bisa digunakan 2-4 kapsul dalam sehari dan digunakan selama tiga hari berturut. Selama pengujian, terdapat sejumlah efek samping yang dialami pasien berupa, perut kembung, kelelahan, sembelit, hingga diare. Meski demikian, FDA memperingatkan mengonsumsi Vowst masih membawa risiko terpapar patogen, serta alergen makanan.