Balinews.id

Lupa Mau Ngapain Saat Pindah Ruangan? Awas Itu Doorway Effect!

Sumber foto: Pexels/Marcus Aurelius

Balinews.id – Pernahkah tidak, kamu tiba-tiba lupa saat akan melakukan sesuatu saat sudah berpindah ruangan? Atau mungkin kamu merasa lupa hendak melakukan apa setelah berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya di ponselmu? Kondisi ini biasanya terjadi secara seketika dan hal yang hendak kamu lakukan tiba-tiba terlupakan begitu saja.

Kondisi ini biasa dikenal sebagai Doorway Effect. Dilansir dari Well and Good, hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Notre Dame pada tahun 2011 menunjukkan bahwa saat kita melewati pintu atau berpindah tempat, memori ternyata terpengaruh.

“Kita menjalani dunia sebagai arus informasi yang terus-menerus, namun kita kemudian secara mental memecah pengalaman tersebut pada peristiwa-peristiwa yang lebih kecil dan dikenal sebagai model mental peristiwa,” terang Gabriel Radvansky, PhD, yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Ketika berpindah dari satu peristiwa ke peristiwa lain, sebuah proses mental terjadi dan peristiwa ini terbarukan. Pikiran kita lantas membuang informasi yang relevan dari peristiwa terdahulu dan kemudian memfokuskan perhatian kita pada peristiwa yang lebih baru. Hal ini menjadi penyebab mengapa kita menjadi lupa ketika terjadi perubahan.

Lebih lanjut, Radvansky mengatakan bahwa ketika suatu informasi merupakan bagian dari dua atau lebih peristiwa, maka terdapat dua atau lebih model peristiwa mental. Sebagai contoh, ketika kamu di kamar tidur dan berpindah ke dapur untuk mengambil air, maka niatanmu untuk mengambil air ini tersimpan pada model peristiwa mental di dapur dan kamar tidur.

Lalu bagaimana akhirnya pindah ruang bisa membuat kita terlupa? ternyata pada ingatan yang kita miliki ini, terdapat ingatan yang saling bersinggungan dan bersaing satu sama lain.

Berpindah ruang ini disebut Dr. Radvansky berhubungan dengan batasan peristiwa. Oleh karena itu, tindakan yang hendak kamu lakukan bisa sangat terpengaruh ketika kamu berada di satu ruang kemudian berpindah ke tempat lain. Hal ini tak hanya sebatas berpindah tempat saja, namun juga ketika kamu berganti satu halaman ke halaman lain di internet, atau ketika ada orang yang masuk atau meninggalkan ruangan.

Kabar baiknya, kamu tidak perlu takut jika mengalami doorway effect. Ini bukan berarti kamu pikun atau semacamnya. Doorway effect sebenarnya merupakan fungsi otak yang normal terjadi. Kondisi ini tidak perlu kamu khawatirkan sebagai tanda adanya masalah kesehatan pada dirimu. Sebaliknya, hal ini juga bisa menjadi pertanda bagus bagi otak yang menyegarkan dirinya.

Meskipun begitu, kondisi ini bisa sangat menyebalkan jika sering terjadi. Lantas bagaimana mengatasinya? Kamu bisa mencoba untuk membawa barang tertentu yang mengingatkan kita pada hal yang hendak dilakukan ketika berpindah ruang.

Jika efek ini sudah terlanjur kita alami, kita bisa kembali ke ruangan sebelumnya untuk mengingat kembali mengenai hal yang hendak dilakukan. Bahkan tidak harus berjalan kembali ke ruangan, memikirkan ruangan itu saja bisa membuatmu teringat kembali pada hal yang tadinya hendak kamu lakukan. (*)