Balinews.id

Presiden Jokowi Berharap Banyak Masyarakat Ikut Vaksinasi COVID-19

BaliNews.id – Presiden Joko Widodo berharap sebanyak mungkin masyarakat mau melakukan vaksinasi COVID-19.

“Terus kita lakukan, sosialisasi, pemberitahuan, agar nanti yang ikut vaksin itu sebanyak-banyaknya baik nanti yang ikut vaksinasi lewat program vaksinasi maupun vaksinasi mandiri,” kata Presiden Jokowi di Puskesmas Tanah Sereal Bogor, Jawa Barat, Rabu. Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu saat meninjau simulasi imunisasi vaksin COVID-19 di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Presiden Jokowi Berharap Banyak Masyarakat Ikut Vaksinasi COVID-19

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putrano dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Puskesmas Tanah Sereal Bogor, Rabu (18/11). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

“Jadi ada yang tidak membayar, ada yang gratis, ada yang membayar yaitu vaksinasi mandiri, ini dua hal yang berjalan beriringan nantinya,” ungkap Presiden. Namun harga vaksin bagi masyarakat yang melakukan vaksinasi mandiri menurut Presiden akan ditentukan menteri kesehatan. “Nanti (harga) ditanyakan kepada menteri kesehatan,” tambah Presiden.

Rencananya vaksin COVID-19 akan diberikan secara gratis kepada petugas yang bekerja di bidang pelayanan publik, dan penerima bantuan BPJS Kesehatan usia 15-59 tahun sedangkan vaksin mandiri nanti akan dikelola melalui BUMN Bio Farma beserta mitra-mitranya yang ditunjuk. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan terus melakukan simulasi secara terbuka agar masyarakat tahu proses penyuntikan vaksin COVID-19.

“Karena itu dilakukan simulasi-simulasi secara terbuka supaya masyarakanttahu ‘Oh disuntik seperti ini, oh diperiksa seperti ini, oh dikontrol seperti ini’ lalu apakah ada komorbid atau tidak, semuanya sehingga masyarakat menjadi jelas siapa dan apa yang akan dilakukan selalu terbuka,” kata Terawan di lokasi yang sama.

Sebelumnya diberitakan survei yang diselenggarakan oleh Kemenkes, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengungkapkan masih ada 7,60 persen masyarakat di Indonesia tidak mau divaksinasi. Masyarakat yang menyatakan tidak mau divaksin tersebut ternyata memiliki beragam alasan. Pertama, mereka tidak yakin dengan keamananannya (59,03 persen), tidak yakin dengan efektivitas vaksin (43,17 persen), (akut efek samping vaksin (24,20 persen) dan tidak percaya vaksin (26,04 persen).

Dalam survei itu juga ditemukan alasan masyarakat menolak atau tidak mau divaksin karena masalah agama sebesar 15,97 persen dan karena alasan lainnya 31,24 persen artinya pemerintah memerlukan komunikasi dan sosialisasi yang lebih intens kepada masyarakat terutama yang menolak vaksin tersebut. (an)

Pewarta : Desca Lidya Natalia
Editor : Triono Subagyo

Curi HP Saat Rumah Sepi, Pedagang di Denpasar Diringkus

DENPASAR, Balinews.id – Seorang wanita berinisial NKR (51) diamankan usai mencuri handphone dan uang tunai…

November 18, 2020

Amerika Serikat Veto Resolusi DK PBB, Apa Dampaknya?

GLOBAL, Balinews.id – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengalami kebuntuan yang mengejutkan pada Kamis lalu,…

November 18, 2020

Kalahkan Australia, Timnas U-23 Indonesia Tempati Posisi 2 Klasemen

Balinews.id – Timnas Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Australia dengan skor 1-0 laga Grup A di…

November 18, 2020

Bupati Giri Prasta Serahkan SK kepada 1.935 P3K dan 25 PNS Lulusan PKN STAN

BADUNG, Balinews.id – Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, menekankan peran penting Aparatur Sipil Negara (ASN)…

November 18, 2020

Diduga Korupsi Hingga 30 Miliar, Eks Ketua LPD Gulingan Ditahan di Lapas Kerobokan

BADUNG, Balinews.id – Tersangka beserta barang bukti tindak pidana korupsi terhadap pengelolaan keuangan LPD Gulingan…

November 18, 2020