Diungkapkanya, volume plastik bekas dan kardus yang berhasil dikumpulkan hari ini sebanyak 2 truk besar (1,7 ton), bersumber dari 10 banjar dinas yang ada di Desa Kenderan. Diyakini jumlah plastik bekas masih banyak yang belum disetorkan oleh warga mengingat waktu sosialisasi yang sangat singkat. “Acara hari ini dihadiri oleh Bapak I Nyoman Parta (Anggota DPR RI), PLT. Camat Tegallalang, Kepala Desa Kenderan, semua Bendesa Adat dan para Donatur,” jelasnya.
Buda Antara mengharapkan, kedepannya kegiatan seperti ini bisa diselenggarakan terus menerus dalam kurun waktu setiap 2-3 bulan oleh Pemerintahan Desa Kenderan dengan mengalokasikan dana yang bersumber dari Dana Desa. “Desa Adat pun bisa melaksanakan dengan anggaran dari Dana Desa Adat, karena sesuai Perda Bali Nomor 4 tahun 2019 tentang Desa Adat, Pasal 22, huruf J, K dan L, sehingga sedikit demi sedikit permasalahan sampah bisa teratasi dari hulu atau sumbernya,” harapnya.
Dikatakan, dalam beberapa waktu kedepan, Yayasan Tegallalang Resik Pertiwi bersama Komunitas CUT berencana akan melaksanakan lagi kegiatan yang sama di desa yang lain di wilayah Kecamatan Tegallalang. “Kami akan kumpulkan donasi lagi dari para donatur untuk menginisiasi kegiatan PLASTIC EXCHANGE untuk desa yang lainnya”, tegas Ketua Yayasan Tegallalang Resik Pertiwi dan komunitas CUT yang akrab dipanggil Nyoman Buda tersebut. (dt)