BaliNews.id-Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat sekitar 73 ekor sapi mati akibat terserang penyakit Jembrana selama bulan Agustus hingga September 2021.
“Kemungkinan masih ada sapi mati akibat penyakit Jembrana yang belum dilaporkan oleh warga,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani di Mukomuko, Minggu (3/10)
Penanganan terhadap puluhan ekor sapi yang mati akibat penyakit Jembrana, lanjutnya, dengan cara dibakar atau dikubur guna mencegah penyebaran penyakit tersebut.
“Kita sarankan agar sapi yang mati dikubur atau dibakar. Cara penanganan seperti ini untuk menghindari penyakit mematikan ini menular kepada ternak lain,” ujarnya.
Untuk mencegah penularan penyakit ini, pihaknya telah memberikan vaksin sebanyak 2.000 dosis untuk mencegah sapi terserang penyakit ini.
Sebanyak 2.000 ekor sapi yang menjadi sasaran vaksin itu tersebar di sejumlah wilayah, baik yang tidak dan ditemukan kasus sapi yang mati akibat penyakit tersebut.
Selain itu, pihaknya akan mensosialisasikan dan mengimbau kepada warga untuk tidak membeli hewan ternak di wilayah pandemi penyakit Jembrana.
“Kita berusaha mencegah jangan sampai warga membeli sapi di wilayah yang pandemi penyakit jembrana diluar daerah ini karena tergiur harga murah,” ujarnya.
Dikatakannya, banyak sapi yang mati akibat penyakit Jembrana di daerah ini, karena pola pemeliharaan hewan 90 persen diliarkan, sehingga sapi yang terjangkit penyakit tersebut menularkan ke sapi lain.
(ab/an)
