Gianyar, BaliNews.id – Pandemi Covid 19, tidak mengurangi makna dan kreativitas peringatan Hut RI ke-75 di Bumi seni Gianyar di tengah pembatasan kegiatan. Jumat (07/08), 10 ribu ekor tukik dilepasliarkan di Pantai Saba dalam kegiatan rutin Bali Resik Sampah Plastik yang juga mengambil momentum Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2020. Kegiatan yang diinisiasi Pemkab Gianyar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar bersama Indonesia Power dan Tempat Penangkaran Eko Wisata Saba Asri.
Pelepasliaran tukik ke pantai dipimpin langsung oleh Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, didampingi oleh Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana, Komisi IV DPR RI, I Nyoman Parta, Plt. Kadis DLH Wayan Kujus Pawitra, dari Kementerian KKP RI, kementerian Lingkungan Hidup RI dan beberapa komunitas pecinta lingkungan hidup di Bali.
Pada kesempatan itu, Sekda Gianyar Made Wisnu Wijaya pada kesempatan itu menjelaskan, bahwa habitat penyu memang semakin berkurang dari tahun ke tahun. Hal ini tentu harus ada gerakan masif terkait dengan pelestarian penyu. Bagaimanapun penyu termasuk binatang yang dilindungi oleh pemerintah. “Kegiatan ini, tentu ini menjadi apresiasi kita, pemerintah, ada seperti yayasan yang konsen terhadap pelestarian penyu harus kita apresiasi,” kata Wisnu Wijaya.
Sementara itu, I Made Kikik sekaligus Ketua kelompok penangkaran penyu Saba Asri mengatakan, kegiatan pelepasliaran tukik Saba Asri 2020 adalah untuk mengkampanyekan pentingnya konservasi alam bagi kelangsungan hidup penyu di Pantai Saba sekaligus juga dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2020. Disamping itu, menurut Made Kikik kegiatan ini juga ingin lebih memperkenalkan Eko Wisata Saba Asri ke masyarakat umum sebagai salah satu tempat konservasi penyu di Bali dan satu-satunya di Kabupaten Gianyar. Pelepas liarkan tukik biasanya bekerjasama dengan beberapa komunitas pecinta lingkungan, atau wisatawan yang berkunjung ke konservasi.