Balinews.id – Perayaan Imlek sebentar lagi! Ada banyak makanan yang identik dengan Imlek salah satunya adalah kue keranjang. Kue keranjang adalah kue sesaji. Kue keranjang teksturnya mirip seperti dodol dan memiliki rasa manis, bedanya yakni stiker merah dengan tulisan Mandarin di bagian tengah kue.
Kue ini ditaruh di meja altar sejak seminggu sebelum Imlek dan baru boleh dimakan setelah hari raya Cap Go Meh. Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah Imlek. Nantinya, kue keranjang adalah kue pertama yang dimakan di tahun baru Imlek.
Kue keranjang memiliki cita rasa manis diharapkan dapat memberikan keberuntungan sepanjang tahun. Dirangkum dari berbagai sumber, kue keranjang memiliki simbol-simbol yang melambangkan kemakmuran, diantaranya.
- Kuenya lengket melambangkan persaudaraan yang semakin erat dan rukun.
- Rasanya manis melambangkan kehidupan yang ceria, penuh keberuntungan dan siapa yang memakannya akan berkata baik-baik.
- Bentuknya bulat melambangkan persatuan, kerukunan, keceriaan, keberuntungan, dan kesuksesan.
Menyantap kue keranjang saat Imlek juga berkaitan dengan Dewa Dapur dalam mitologi Tiongkok. Dalam mitologi, Zao Jun adalah dewa pelindung tungku perapian yang mendiami dapur-dapur rumah.
Zao Jun akan kembali ke langit setiap Imlek untuk melaporkan mengenai aktivitas penghuni rumah selama satu tahun. Laporan tersebut akan menjadi pertimbangan untuk nasib penguhuni rumah tersebut.
Untuk mencegahnya menjelek-jelekkan rumah mereka, orang-orang menawarkan kue keranjang agar Zao Jun tutup mulut. Makanya, kue kerangjang dipersiapkan untuk dipersembahkan sebelum Tahun Baru Imlek. (17)