BaliNews.id – Puluhan petugas keamanan sebuah perusahaan akomodasi wisata di Tampaksiring datangi Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Gianyar untuk menyampaikan aduan tentang keresahan mereka lantaran pihak manajemen tempat mereka bekerja berlaku semena-mena terhadap para pekerjanya.
Para petugas keamanan ini tiba di Kantor Disnaker pukul 09.00 wita dan disambut oleh Kadisnaker Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadhita. Alasan utama mereka datang ke Kantor Disnaker adalah untuk mengadukan tentang beberapa rekan mereka yang mendapat pemotongan gaji dengan alasan yang tidak jelas hingga pemutusan hubungan kerja.
“Sampai saat ini, sejak Oktober 2021 owner sudah tiga kali melakukan pemotongan gaji ke beberapa rekan kami. Alasannya pun terlalu mengada-ngada dan kami tidak bisa berbuat apa,” ungkap Kadek Dwitoga yang merupakan salah satu petugas keamanan yang datang ke kantor Disnaker Gianyar.
Disebutkan, di bulan Oktober 2021 lalu, 11 orang rekannya mengalami pemotongan gaji masing-masing Rp 200 Ribu. Pemotongan ini buntut dari penilaian yang menganggap rekannya kurang disiplin saat kegiatan baris berbaris.
Berlanjut di bulan Januari 2022, enam rekannya diganjar pemotongan yang saat kegiatan olah raga keluar atau di badan jalan. Ketiga, seorang rekannya terlibat kecelakaan dan sudah melapor ke pimpinan, malah diganjar Rp 500 ribu lantaran keterlambatan datang.
“Kini lima rekan kami diancam pemotongan Rp 500 ribu lagi lantaran dinilai tidak disiplin saat menjalani kegiatan fisik. Kondisi ini sangat mengusik kenyamanan kerja kami'” keluhnya.
Selain perihal pemotongan gaji yang tak jelas, mereka juga mengeluhkan pihak manajemen yang mencampuri urusan keyakinan dan kegiatann keagamaan dan adat rekan-rekannya. Mereka dilarang menghaturkan sesajen saat sedang bekerja. mereka juga merasa was-was melaksankan kegiatan agama dan adat diluar jam kerja. Karena kontrak mereka diancam akan tidak diperpanjang .
“Kalau kita dilihat tengah melakukan ritual malukat, makan bakal diputus kontrak. Ini kan sudah keterlalauan, ” terangnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan tim BaliNews.id villa tersebut dikabarkan milik keluarga dari kerajaan Arab Saudi.