DENPASAR, Balinews.id – Acara pernikahan di Balai Serbaguna Perum Taman Graha, Lingkungan Taman Griya, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung diwarnai kericuhan antar warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (21/9) lalu. Kejadian ini mengakibatkan beberapa korban luka, termasuk patah kaki.
Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, keributan bermula ketika beberapa tamu undangan dari NTT yang hadir mulai berjoget dan mengonsumsi alkohol. Senggolan kecil antara sejumlah tamu memicu adu mulut yang kemudian berubah menjadi pertumpahan darah.
“Dalam keributan tersebut, para pelaku menggunakan tangan kosong, balok kayu, dan kunci roda, serta ada yang melakukan penusukan menggunakan benda tajam,” jelasnya.
Sergi Nomleni mengalami luka di kepala, Primus Maleno mengalami tusukan di punggung, dan Fentus Maleno mengalami patah kaki akibat insiden tersebut. Ketiganya segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran tengah malam untuk mendapatkan perawatan medis.
Kronologi selanjutnya mengindikasikan bahwa sebelum petugas kepolisian tiba di lokasi, para pelaku telah melarikan diri. Pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini.
Saksi mata yang berada di tempat kejadian, Veronika (21 tahun), mengungkapkan bahwa keributan pecah di depan panggung menjelang penutupan acara. Upaya melerai dari suami Veronika juga tidak berhasil, malah ia sendiri menjadi korban serangan.
“Saya melihat beberapa orang bersitegang di depan panggung, dan suami saya mencoba melerai, tapi malah diserang dengan dobel stik dan balok kayu,” tuturnya.
Saksi lain, Ifan (23 tahun), menyatakan bahwa sekelompok orang muncul secara tiba-tiba dan mengaku berasal dari Timor Leste, sebelum kemudian melakukan serangan brutal dengan menggunakan dobel stik.
Polisi terus memburu pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait insiden tragis ini.