Balinews.id – Dewa Nyoman Lanus, 66, adalah seorang warga Banjar Triwangsa, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar, Bali yang ditemukan tewas membusuk pada Jumat (22/4) pukul 09.30 di tegalan. Menurut informasi, dirinya terakhir pamitan kepada keluarga untuk mencari janur pada Kamis lalu (21/4) pukul 11.00.
Melansir dari laman Radar Bali, Lanus yang menderita gangguan kejiwaan kesehariannya mencari janur di kebun milik Dewa Putu Budiarta. Kemudian janur dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup. Biasanya, setelah selesai mencari janur, Lanus pulang ke rumah. Pada hari itu, muncul kecurigaan dikarenakan hingga Kamis malam Lanus belum pulang, maka Jumat pagi, keluarga berinisiatif mencari ke tegalan.
Keluarga awalnya melihat sosok tubuh di semak-semak di bawah pohon kelapa. Saat dicek ternyata Lanus telah terbaring tidak bernyawa dengan tubuh korban yang tampak membusuk. Ketika ditemukan, posisi badan Lanus tengkurap, kepalanya mengarah ke timur dan kaki mengarah ke barat. Serta terdapat pelapah dauh kelapa yang sudah kering menindih badan korban. Di sekitar korban juga ditemukan janur yang sudah diikat. Atas temuan itu, keluarga dibantu warga setempat membantu evakuasi korban dan menghubungi pihak yang berwajib.
Kapolsek Kota Gianyar, Kompol Gede Putra Astawa membenarkan kejadian tersebut. Polisi melakukan sejumlah upaya. Yakni mendatangi lokasi kejadian, mengumpulkan keterangan saksi-saksi serta berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Gianyar untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Polisi juga berkoordinasi dengan petugas medis di Puskesmas II Gianyar untuk pemeriksaan luar terhadap korban.
“Kondisi badan korban sudah bengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap,” ujarnya. Setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban, diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari 24 jam sebelum pemeriksaan. “Kondisi tubuh korban sudah lebam dan ada tanda-tanda kebusukan,” jelasnya. Pada bagian mata sebelah kanan korban sudah keluar.
“Diperkirakan karena benturan keras yang jatuh dari ketinggian. Terdapat luka pada bagian atas kepala dan keluar darah pada telinga, dengan kondisi darah sudah mengering,” ungkapnya.
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” imbuhnya. Selanjutnya korban dibawa oleh keluarga bersama warga menuju ke Setra Adat Siangan untuk dilakukannya prosesi upacara penguburan. “Dari hasil olah TKP dan dari hasil pemeriksaan dokter pada korban meyakini bahwa penyebab meninggalnya korban murni karena jatuh dari pohon kelapa saat mencari janur,” ujarnya. Untuk sementara keluarga mengiklaskan kepergian korban. “Dari pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut adalah merupakan musibah,” pungkasnya. (am)