DENPASAR, Balinews.id – Dalam rangka mempercepat mitigasi bencana alam dan perubahan iklim, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Lingkungan Hidup yang berkolaborasi dengan komunitas Mangrove Ranger melakukan penanaman 10 ribu bibit mangrove dan 10 cemara laut di pantai Kerobokan dan Penarukan pada Jumat, (17/11).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan sebagai upaya eksistensi lingkungan pantai menjadi lestari. Oleh karena itu, pihaknya mengajak komunitas Mangrove Ranger untuk bersama-sama melakukan penanaman mangrove.
Lebih lanjut, Kadis Melandrat menyampaikan penanaman manggrove kali ini beda dilakukan seperti biasanya dengan model sistem guludan. Hal ini dikarenakan lokasi yang ekstrem. Dengan metode ini, bibit bertahan tumbuh minimal 3 atau 6 bulan sehingga akarnya sudah turun ke bawah.
“Kalau lokasi ini mampu tumbuh dan bertambah 6 bulan maka dilokasi lain yang bentangannya 157,05 kilo meter pantai pantai Buleleng kita bisa restorasi lagi,” terangnya.
Kadis Melandrat menegaskan bahwasannya kegiatan ini bukan dilakukan hanya sekedar menanam melainkan melakukan pengawasan dan penyulaman. “Ini kita tidak melaksanakan disini saja, nanti di Desember kita melaksanakan juga lanjutan juga dari pekerjaan tahun lalu penanaman di Pemuteran. Itu lebih mudah lokasinya dan tumbuhnya karena masih ada lumpur serta tanahnya,” tegasnya.
Disamping Dinas Lingkungan Hidup yang memiliki tugas dan fungsi menjaganya, masyakat dan truna truni di desa itu juga ikut terlibat menjaganya dengan membangun komitmen bersama.
“Kami harapkan terjaganya dan pemulihan mangrove yang ada di Buleleng dengan panjang 157,05 kilo meter itu mampu dikembalikan lagi fungsi ekologinya bagaimana nanti endemik ikan bisa dekat,” harapnya.
Ditempat yang sama, koordinator Komunitas Mangrove Ranger, Nyoman Suit Juniartini menyampaikan untuk Kabupaten Buleleng menjadi kabupaten ketiga dalam penanaman bibit mangrove yang sebelumnya sudah dilakukan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Ini menjadi salah satu titik lounching penggerakan penanaman bersama untuk melakukan percepatan mitigasi bencana alam perubahan iklim.
Juniartini juga menjelaskan untuk di Desa Kerobokan, penanaman bibit mangrove menggunakan sebanyak 34 rumpun dengan berukuran 1 kali 5 meter yang diisi 300 bibit dalam satu rumpun.
“Teman-teman semua ayo kita sama-sama menanam dengan bertanggung jawab dan pemeliharaan sampai bibit tumbuh,” ajaknya.