Balinews.id – Jelang lebaran tepatnya pada tanggal 20 April 2023, akan terjadi Gerhana Matahari Hibrida. Apa itu Gerhana Matahari Hibrida? Gerhana ini merupakan gabungan dari fenomena Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari sebagian dan Gerhana Matahari Cincin yang terjadi berurutan dalam satu fenomena gerhana.
Meskipun fenomena gerhana matahari adalah hal yang biasa terjadi, namun gerhana matahari hibrida adalah hal yang langka. Jenis gerhana matahari ini terakhir kali terjadi hampir 10 tahun lalu, pada 3 November 2013.
Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan.
Sehingga Gerhana Matahari Hibrida terdiri dari dua tipe gerhana, Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total. Terdapat tiga macam bayangan Bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian. Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Total.
Proses terjadinya gerhana matahari hibrida ini dapat diamati dari beberapa wilayah di Indonesia terutama dalam bentuk gerhana matahari sebagian. Daftar lokasi dan waktu untuk mengamati Gerhana Matahari Hibrida dapat dilihat lebih lengkap melalui link ini.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya fenomena ini adalah langit akan berubah jadi gelap seperti malam hari. Selain itu hewan-hewan nokturnal menjadi terjaga. Dilansir dari cnbcindonesia.com Gerhana Matahari Hibrida juga membuat temperatur menjadi lebih sejuk.
Untuk mengamati fenomena ini, kamu tidak boleh melihatnya dengan mata telanjang. Dianjurkan untuk menggunakan kacamata Matahari, teleskop atau binokuler.