NASIONAL, BALINEWS.ID – DPR RI resmi menetapkan alat kelengkapan dewan (AKD) untuk periode 2024-2029. Dari sembilan anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Bali, empat di antaranya ditempatkan di Komisi VI.
Mereka adalah Gede Sumarjaya Linggih (Golkar), IGN Alit Kesuma Kelakan (PDIP), Nengah Senantara (NasDem), dan Ni Putu Tutik Kusumawardhani (Demokrat). Penempatan wakil rakyat Bali di komisi ini dinilai penting untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Bali.
Ni Putu Tutik Kusumawardhani, salah satu wakil dari Bali, merasa penempatannya di Komisi VI sangat sesuai dengan latar belakang pendidikannya di bidang ekonomi.
“Ini kesempatan bagi kami, wakil Bali, untuk bekerja sama memperjuangkan kepentingan masyarakat Bali. Saya yakin, semakin banyak perwakilan Bali di komisi ini, semakin besar pula peluang kita memperjuangkan aspirasi daerah,” ujarnya.
Putu Tutik juga menegaskan kesiapan dirinya untuk bekerja keras di komisi yang bermitra dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koperasi tersebut. Ia berharap, posisinya di Komisi VI dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi Bali, terutama dalam sektor perdagangan dan koperasi.
Selain keempat wakil Bali di Komisi VI, beberapa anggota DPR RI dari Bali juga ditempatkan di komisi-komisi lain. I Wayan Sudirta bertugas di Komisi III yang membidangi hukum dan keamanan. I Nyoman Adi Wiryatama berada di Komisi IV yang menangani pertanian dan kelautan. Sementara itu, I Ketut Kariyasa Adnyana ditugaskan di Komisi VIII, yang bermitra dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan.
Di Komisi X, Nyoman Parta siap memperjuangkan beasiswa untuk pelajar Bali dan penguatan kebudayaan lokal. “Bidang pendidikan dan budaya sangat penting untuk Bali. Saya siap memperjuangkan hal ini di Komisi X,” kata Parta yang juga dipercaya menjadi Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) PDIP.
Dengan beragam penugasan ini, wakil-wakil rakyat dari Bali optimis bisa memperjuangkan kepentingan daerah mereka di tingkat nasional. Mereka berjanji akan terus berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Bali. (*)